Thursday, September 20, 2012

dilemma

bangun pagi-pagi jam setengah 9 gara-gara telpon bokap membangunkan. tidur lagi setengah jam, dan bangun jam 9.

disambut dengan tenggorokan yang minta dikerok dan sms dari cella. intinya, chelle nggak bisa ngikut karaoke. takutnya ada apa-apa gara-gara pilkada.

dan di sinilah gue, mikirin seribu cara untuk mengusahakan gadis itu untuk ikut karaoke. tentu saja menculik chelle atau membekap orang tuanya sudah gue pertimbangankan. sayangnya tentu saja ga mungkin gue lakukan karena itu melanggar hukum. for God's sake gue udah umur 17! segala kejahatan gue tanggung sendiri.

gue dan cella mempertimbangkan untuk minta ijin rame-rame ke mamanya chelle, tapi melihat tabiat sang ibunda, bisa-bisa semuanya kena semprot dan chelle tetep ga bisa pergi. atau juga cella mempertimbangkan minta nyokapnya minta ijinin ke nyokap chelle, cuma gimana banget ga sih sampe ada pembicaraan antar orang tua.

lagian yang gue takutin : seandainya dibolehinpun, pulangnya chelle dimarahin abis-abisan.

apa konklusi dari pertimbangan panjang ini?

cuma satu dan udah ada di depan mata dari tadi. karaokenya batal.

entahlah, mungkin akan batal atau tidak lihat saja nanti. AAAAAAAH awas aja ya sampe *** ga kepilih jadi gubernur. apa yang bisa diharapkan dari negara ini kalo untuk pilkada aja ampe repot begitu?

citra bangsa ini emang 'rusuh'. dan 'egois'. berapa banyak orang yang mau bersenang-senang jadi gagal gara-gara ketakutan bakal rusuh?

i'm out.

3 comments:

D said...

Blogwalking :)

visit & follow my blog please
http://batavianist.blogspot.com

Michalv said...

UUU GARA2 GUE ;A;
Maap teman2

Anonymous said...

bukan. gara. gara. lu -_-